Minggu, 29 November 2015

FUSE FUSE

Halo kawan kawan sekalian, kali ini saya akan membagikan pengetahuan tentang FUSE.

FUSE ( Filesystem in userspace ) adalah suatu mekanisme sistem operasi untuk meng-export filesistem yang bersifat virtual kedalam kernel Linux.

Fuse memiliki fungsi seperti
- Library API yang simpel
- Mudah diinstal
- Bisa dipakai oleh semua user baik root maupun bukan.
- Efisien dan stabil

Bagaimana cara kerjanya?
FUSE kernel modul dan FUSE library akan berkomunikasi dengan pendeskriptor spesial yang bisa didapatkan dengan  membuka /dev/fuse. File ini dapat dibuka berulang kali dan pendeskriptor akan dimasukkan ke mount syscall.

Langsung aja ya aku kasih kodingannya....

#include <fuse.h>
#include <stdio.h>
#include <string.h>
#include <unistd.h>
#include <fcntl.h>
#include <dirent.h>
#include <errno.h>
#include <sys/statfs.h>

static const char *dirpath = "/home/ncc/Documents";

static int xmp_getattr(const char *path, struct stat *stbuf)
{
 int res;
 char fpath[1000];
 sprintf(fpath,"%s%s",dirpath,path);
 res = lstat(fpath, stbuf);

 if(res == -1)
 {
  return -errno;
 }

 return 0;
}

static int xmp_getdir(const char *path, fuse_dirh_t h, fuse_dirfil_t filler)
{
 char fpath[1000];
 if(strcmp(path,"/") == 0)
 {
  path=dirpath;
  sprintf(fpath,"%s",path);
 }
 else sprintf(fpath, "%s%s",dirpath,path);
 int res = 0;
 DIR *dp;
 struct dirent *de;
 dp = opendir(fpath);
 if(dp==NULL)
 {
  return -errno;
 }
 while((de = readdir(dp))!=NULL)
 {
  res = filler(h, de->d_name, de->d_type);
  if(res!=0) break;
 }
 closedir(dp);
 return res;
}

static struct fuse_operations xmp_oper =
{
 .getattr = xmp_getattr,
 //.readlink = xmp_readlink,
 .getdir = xmp_getdir,
 //.mknod = xmp_mknod,
 //.mkdir = xmp_mkdir,
 //.symlink = xmp_symlink,
 //.unlink = xmp_unlink,
 //.rmdir = xmp_rmdir,
 //.rename = xmp_rename,
 //.link = xmp_link,
 //.chmod = xmp_chmod,
 //.chown = xmp_chown,
 //.truncate = xmp_truncate,
 //.utime = xmp_utime,
 //.open = xmp_open,
 //.read = xmp_read,
 //.write = xmp_write,
 //.release = xmp_release,
 //.fsync = xmp_fsync,
 //.readdir = hello_readdir
};

int main(int argc, char *argv[])
{
 return fuse_main(argc, argv, &xmp_oper);
}



Itu dia kodingannya. Kodingan diatas hanya sebuah cara untuk mengetes FUSE anda. Selamat mencoba!

Sabtu, 07 November 2015

Tentang Thread, Thblue, dan Kehidupan


Oke, thblue itu gak ada. Saya ngarang itu, maaf.

Kali ini akan dijelaskan sekali lagi oleh saya mengenai Thread. Apa itu Thread?
Jika Proses diidentifikasi dengan prosess id atau PID, maka Thread diidentifikasi dengan TID atau Thread ID. Jadi kalo  thread dan proses digabung, mungkin akan menjadi TIPI. Wow.


Thread adalah suatu bagian kecil dari proses yang dijadwalkan oleh operasi. Jadi dalam artian, pada setiap proses, bisa terdapat banyak thread, dan threadnya pun bermacam macam.
Dalam suatu proses, biasanya ada dua macam thread, yaitu:
a. Single Thread : Dalam satu proses hanya punya satu thread.
b. Multi Thread : Dalam satu proses punya dua atau lebih thread. Hal ini membuat proses lebih cepat menjalankan programnya nanti.

Nah....
Dalam linux, perintah untuk membuat suatu thread direpresentasikan dengan perintah "pthread_t".
Algoritma fungsinya sepertin ini --> int pthread_equal(pthread_t tid1, pthread_t tid2);
Lha dalam program anda sekalian,  jangan lupa di include pthread.h diatas atau sebagian perintah thread tidak akan berjalan.

Dalam kasus lain, ada kalanya suatu thread ingin mengetahui TID nya sendiri.
Nah, fungsi
pthread_t pthread_self(void)
bisa menyelesaikan kasus itu. Uda kayak detektif aja dia.

Langsung aja saya akan mencontohkan (mencopaskan sebenarnya) suatu kodingan bagaimana membuat thread yang simple.


#include<stdio.h>
#include<string.h>
#include<pthread.h>
#include<stdlib.h>
#include<unistd.h>

pthread_t tid[2];

void* doSomeThing(void *arg)
{
    unsigned long i = 0;
    pthread_t id = pthread_self();

    if(pthread_equal(id,tid[0]))
    {
        printf("\n First thread processing\n");
    }
    else
    {
        printf("\n Second thread processing\n");
    }

    for(i=0; i<(0xFFFFFFFF);i++);

    return NULL;
}

int main(void)
{
    int i = 0;
    int err;

    while(i < 2)
    {
        err = pthread_create(&(tid[i]), NULL, &doSomeThing, NULL);
        if (err != 0)
            printf("\ncan't create thread :[%s]", strerror(err));
        else
            printf("\n Thread created successfully\n");

        i++;
    }

    sleep(5);
    return 0;
}
Nah, yang pthread_create() itu fungsinya untuk membuat thread kan.
Di dalam fungsi doSomething, threadnya make pthread_self dan pthread_equal untuk mengidentifikasi dirinya apakah dia thread kesatu atau kesasar. Eh, kedua maksudnya.
Kalo loop yang didalam doSomething itu untuk membuat waktu memakan kerja?? (time consuming work apa artinya sih?).
Pokoknya untuk membuat fungsi itu berjalan agak lama sehingga seakan akan memutuhkan waktu sedikit, halah. Kalo loop dihilangkan biasanya tidak akan mengefek pada threadnya.

Nah itu dia. Tidak terasa waktu sudah berjalan agak lama. Cukup lelah saya menjelaskan panjang lebar tentang hal ini dan itu tentang Thread ini.
Ya cukup sekian artikel saya tentang thread, semoga berikutnya saya bisa menjelaskan hal lainnya lagi. Terimakasih.




Sabtu, 17 Oktober 2015

Tentang Daemon, temennya Doraemon.

Sekali lagi, saya mendapatkan gejolak hati yang dalam untuk membagikan ilmu saya tentang bash script.

Kali ini, akan dibahas proses daemon.

Apa itu daemon? Ya bentar,ini katanya mau dibahas.

Daemon adalah proses yang bekerja pada background dan tidak berinteraksi langsung dengan user melalui standar input output.

Daemon adalah sebuah proses yang didesain supaya proses tersebut tidak mendapatkan intervensi dari user. Daemon biasanya bekerja dalam jangka waktu yang sangat lama dan bertugas menerima request dan menjalankan responsnya. 
Contoh dari daemon ini misalnya adalah Apache Web Server HTTP daemon. Daemon ini bekerja pada background dan menerima request HTTP pada port tertentu (biasanya 80 atau 8080) dan memberikan respon terhadap request tersebut, berdasarkan tipe dari request tersebut.

Adapun hal-hal yang membedakan daemon dengan proses lainnya adalah: daemon tidak memiliki parent proses ID, daemon tidak memiliki pengontrol baik itu STDOUT, STDIN, maupun STDERR, dan daemon berjalan dalam previlege super user.

Apa itu parent proses ID? Apa itu STDOUT,STDIN,dan STDERR? 
Pertanyaan yang bagus kawan.

Ini saya copasin lagi. 
PID adalah Berupa angka-angka yang dipakai dalam beberapa sistem operasi untuk mengindetifikasikan sebuah proses.
PPID adalah Merupakan PID yang bersifat Private, atau PID yang tidak langsung ditampilkan. Mengetahui parent process.
Child Proses merupakan sebuah proses yang diciptakan dari sebuah proses yang lain (parent process). Child process mewarisi atribut-atribur dari parent process seperti membuka file dari parent proses. Sebuah child process sebenarnya dibuat menggunakan fungsi fork() sebagai salinan dari parent processnya.
Parent Process merupakan proses yang telah menciptakan beberapa buah proses anak. Proses ini tercipta ketika mengeksekusi fungsi fork(), kemudian hasil dari pemggilan fork tersebut akan menciptakan beberapa child process.
Zombie Process terjadi karena adaanya child process yang di exit namun parrent processnya tidak tahu bahwa child process tersebut telah di terminate, misalnya disebabkan karena putusnya network. Sehingga parent process tidak merelease process yang masih digunakan oleh child process tersebut walaupun process tersebut sudah mati.

STDIN adalah file handle yang membuat proses/program yang kamu buat membaca informasi dari user.
STDOUT membuat proses/program yang kamu buat ini bisa mengeluarkan informasi.
STDERR berfungsi untuk mengeluarkan error message dari program/proses yang dibuat.

Oke, bagaimana cara mbuat daemon kalo gitu? 
.....Sungguh merepotkan sekali dirimu,kawan. Oke saya jelasin juga.
Ada beberapa proses untuk membuat daemon.
a. Forking dan pembunuhan Proses induk.
Langkah pertama dari pembuatan daemon adalah dengan menspawn proses menjadi induk dan anak dengan melakukan forking, kemudian membunuh proses induk. Proses induk yang mati akan menyebabakan sistem operasi mengira bahwa proses telah selesai sehingga akan kembali ke terminal user. Dari langkah tersebut kita akan mendaptkan sebuah proses anak yang melanjutkan program setelah induknya mati, sehingga kita mendapatkan sebuah proses yang hampir bekerja pada backround.
Contoh :
pid_t pid,sid;
pid=fork();
if(pid < 0)
{
exit(EXIT_FAILURE);
}
if(pid > 0)
{
exit(EXIT_SUCCESS);
}
umask(0);
b. Membuat proses bekerja secara independen
Daemon harus bekerja secara independen daripada proses-proses lain, termasuk juga proses yang menjalankannya. Langkah bisa dilakukan dengan memanggil fungsi setsid(), sehingga proses akan mendapatkan sebuah session ID yang baru.
Contoh :
sid = setsid();
if(sid < 0)
{
exit(EXIT_FAILURE);
}
c. Menutup standar I/O deskriptor yang diwarisi
Untuk mencegah terjadinya intervensi dari user serta untuk pengamanan, maka standar I/O descriptor dan descriptor yang diwarisi dari proses induk harus ditutup. Ada 3 jenis standar I/O descriptor : STDIN (standar input), STDOUT (standar output), STDERR (standar error).
Contoh:
close(STDIN_FILENO);
close(STDOUT_FILENO);
close(STDERR_FILENO);
d. Melakukan masking pada File Creation
Sebagian besar daemon bekerja dalam previlege super user. Daemon biasanya memproteksi setiap file yang dibuat, dengan alasan keamanan. Fungsi umask() akan mencegah file-file previleges yang tidak aman dalam setiap pembuatan file.
Contoh :
pid_t pid,sid;
pid=fork();
if(pid < 0)
{
exit(EXIT_FAILURE);
}
if(pid > 0)
{
exit(EXIT_SUCCESS);
}
umask(0); 
e. Running Directory
Directory kerja daemon haruslah sebuah directory yang selalu hidup. Bisa saja pada saat starting working directorynya pada saat itu berada pada user home. Karena daemon bekerja sampai sistem reboot, maka file sistem user directorynya takkan pernah bisa di unmount.
Contoh :
sid = setsid();
if(sid < 0)
{
exit(EXIT_FAILURE);
}
if((chdir(“/home/assassin/modul2/shift2.1/”)) < 0)
{
exit(EXIT_FAILURE);

f. Membuat Loop Utama
Daemon bekerja terus menerus sehingga diperlukan loop yang berfungsi.
Contoh :
while (1){
           sleep(30);
}
exit(EXIT_SUCCESS);

Nah, itu dia. Saya capek copas terus. Oiya, sumber-sumbernya dari:
MODUL_02 bit.ly/pendahuluansisop2015
http://xvongola.blogspot.co.id/2011/12/daemon-dan-konfigurasi-proses-di-linux.html

Tadi itu nyopas semua? Ea, tau gitu gak kesini...
Yaudaaa keluaaarrr sana monyeet!

Sekian ilmu yang saya bagikan. Terimakasih semua. Love you all.

Peephole

                  Seorang gadis berusia 15 tahun yang bernama Donna, ia tinggal bersama ayahnya di sebuah rumah kecil di pinggiran kota. Sejak ibunya meninggal, Donna hidup dan bergantung pada ayahnya untuk kehidupanya.

                   Suatu hari, Ayah Donna pergi ke luar kota untuk mengurus sebuah bisnis pekerjaanya. Di saat mereka sedang sarapan pagi bersama, ia mengatakan bahwa ia akan pulang larut malam.

                  Hari itu, ketika Donna pulang dari sekolah, dia mulai menyelesaikan beberapa pekerjaan rumahnya dan langsung menonton TV di kamarnya. Pada tengah malam, Ayahnya masih belum pulang ke rumah sehingga dia memutuskan untuk pergi ke kamarnya dan tidur. 

                  Malam itu dia bermimpi, bahwa dia sedang berdiri di tepi jalan raya yang sangat ramai, mobil dan truk melesat dengan cepat dan dia khawatir akan tertabrak, saat itu dia memandang ke seberang jalan raya dan melihat sosok yang ia kenali sedang berdiri di sisi jalan, sosok yang ia kenali itu adalah Ayahnya.

                  Saat itu ia memandang Ayahnya tampak sedang sedih, dia dapat melihat wajah Ayahnya merona merah dan kedua mata ayahnya mengeluarkan air mata, sepertinya dia tampak sedang putus asa dan mencoba untuk menyampaikan sesuatu padanya. 

Tiba-tiba, Donna terbangun dari mimpinya oleh suara aneh di luar pintu rumahnya.
Tap... Tap... Tap...
Ia mendengar suara langkah kaki seseorang tepat di depan pintunya.
Kemudian seseorang di depan pintu membunyikan sebuah bel di pintu.

Dia mengintip melalui lubang intip di pintunya, dia melihat ke luar tampak wajah Ayahnya, dan Ayahnya menatap langsung ke arahnya, bel pintu itu berdering terus menerus.
"Oke, tunggu! Aku akan buka pintunya!", teriaknya.
Dia melihat melalui sebuah lubang intip di pintunya lagi. Dia melihat wajah Ayahnya dengan sebuah ekspresi yang sangat tidak normal, kedua matanya tampak terbuka lebar dan dia tampak sedang ketakutan. 

"Ayah? Apakah Ayah lupa membawa kunci cadangan rumah?"
''Cring cring cring''. Suara bel pintu kembali terdengar.
"Ayah! Apakah ada orang lain bersamamu di luar sana?", teriak gadis itu, 
''Cring cring Cring'', Bel itu kembali terdengar namun tak ada jawaban dari seorang pun di luar rumah.
"Aku tidak akan membuka pintu sampai Ayah mengatakan sesuatu padaku!", Teriak gadis itu.

Bel pintu itu berdering dan terus berdering, tetapi tidak ada jawaban sama sekali dari Ayahnya di luar sana.
Selama semalaman, gadis yang ketakutan itu meringkuk di sudut lorong, dia sungguh tak berdaya mendengarkan suara dering bel pintu tanpa henti-hentinya, dan bel itu berbunyi berlangsung selama berjam-jam. Akhirnya sang gadis itupun terlelap.
Saat pagi tiba, ia terbangun dari tidurnya dan mulai merasa tenang di pikiranya, dia langsung pergi ke ruang tamu dan ia mulai merayap ke pintu, ia mencoba melihat melalui sebuah lubang intip di pintu.
Ayahnya masih ada di sana, dan dia tetap menatapnya dalam ekspresi yang tidak normal. Saat itu, ia hati-hati membuka pintu dan saat pintu terbuka dia langsung di hadapkan oleh pemandangan yang sangat mengerikan.
Kepala ayahnya tergantung dari paku yang berada di atas pintu. Ada sebuah catatan yang melekat di bel pintu.
"Gadis Pintar!"......

Sabtu, 26 September 2015

Iseng iseng nge-Bash

Entah kenapa, saya merasa ada bisikan hati dari diri saya untuk membagikan ilmu saya tentang Bash Scripting.

Bash Scripting adalah salah satu macam program shell, yang berguna untuk menyusun dan mengelompokkan perintah shell menjadi susunan perintah yang melakukan tujuan tertentu. Bash scripting hanya dipakai dalam sistem Linux sehingga mengharuskan anda anda sekalian untuk meng-install Linux terlebih dahulu. Hanya peringatan, Nginstallnya ruwet.

Kelebihan shell di linux dibanding sistem operasi lain adalah bahwa shell di linux memungkinkan kita untuk menyusun serangkaian perintah seperti halnya bahasa pemrograman (interpreter language), melakukan proses I/O, menyeleksi kondisi, looping, membuat fungsi, dsb. adalah proses - proses yang umumnya dilakukan oleh suatu bahasa pemrograman, jadi dengan shell di linux kita dapat membuat program seperti halnya bahasa pemrograman, untuk pemrograman shell pemakai unix atau linux menyebutnya sebagai script shell. ( copas dari http://pemula.linux.or.id/programming/bash-shell.html#Pendahuluan )

Ya, kurang lebih seperti yang dijelaskan diatas. Lalu saya akan menjelaskan berbagai fungsi dasar shell yang sering dikerjakan di terminal Linux.

ls : biasa digunakan untuk melihat isi file/direktori tersebut
pwd : menampilkan pada direktori mana kita berada pada saat meng-input command pwd itu
whoami : bukan judul pilem, berfungsi untuk mencetak nama user yang sedang digunakan dan id nya
mkdir : membuat direktori baru
chmod : biasanya, banyak file sebelum diginiin tidak bisa dijalankan karena permission denied, jadi kita
             chmod dulu.
dll.
Cukup itu dulu. Ada banyak soalnya.
Lalu saya akan menjelaskan sedikit lagi Bash Script di tipe sh file.

Pertama, anda buat file yang bertipekan sh. Misal : Jadwal.sh
Buka dengan teks editor. Isi file itu dengan tulisan seperti  begini.

#!/bin/bash
( buat memulai semua file shell. Tanpa ini gak bisa jalan.)
( Lalu, ketik )
echo "Hello World"
(perintah echo ini digunakan buat nge-print teks/isi variabel setelahnya ke terminal)

Nah, itulah cara meng-echo teks ke monitor. Mungkin terasa simpel tapi akan berguna banyak nantinya.
Mungkin itu saja yang saya bagi kali ini. Semoga ada bisikan hati lagi lain kali.
Terimakasih.....

Heelp?